Emiten Tambang Emas Archi Indonesia Raup Pendapat Rp1,16 Trilun di Kuartal I 2022

Emiten pertambangan emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melaporkan pendapatan sebesar US$80,1 juta atau setara dengan Rp1,16 miliar (kurs Rp14.526) pada kuartal I 2022. Itu meningkat 37% dari pendapatan untuk periode yang sama pada tahun 2021 sebesar $58,5 juta.

Presiden dan Direktur PT Archi Indonesia Tbk Rudy Suhendra mengatakan kenaikan penjualan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume penjualan emas dari 30,7 kilo ounces menjadi 42,2 kilo ounces dan kenaikan harga rata-rata emas berdasarkan harga emas.

Dengan kinerja itu, perseroan juga membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) 10% lebih tinggi menjadi $29,1 juta dan laba tahun berjalan 13% lebih tinggi menjadi $9,5 juta,” katanya, seperti dikutip dalam laporan keuangan perusahaan di Kamis (6/2/2022).

Peningkatan profitabilitas Sea Rudy terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dan biaya penambangan yang lebih rendah.

Ia mengatakan, tahun ini perusahaan juga fokus membuka kembali tambang Araren yang terkena bencana alam (yang terjadi di awal tahun). Hasil tiga bulan perusahaan umumnya lebih baik dari periode yang sama tahun lalu.

Produksi emas meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan emas meningkat 37%, yang juga meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan perseroan,” ujarnya.

Dari sisi utang bersih, Rudy juga mencatat penurunan dari US$296,9 juta per 31 Desember 2021 menjadi US$285,9 juta per 31 Maret 2022.

Dengan asumsi arus kas bersih dari operasi selama periode tersebut adalah $36,4 juta, terutama terdiri dari $81,1 juta penerimaan kas dari pelanggan yang didanai melalui penjamin.

Total investasi selama periode tersebut mencapai US$14,1 juta, jauh lebih rendah dari US$36,3 juta pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk menunda beberapa proyek pengembangan hingga tahun depan dan fokus pada perbaikan pit. Terkena bencana alam di awal tahun 2022.

“Saat ini kami sedang mengevaluasi kemungkinan pengembangan tambang bawah tanah yang sedang dalam studi kelayakan. Kami percaya penambangan bawah tanah dapat meningkatkan produksi emas dan meningkatkan margin profitabilitas di tahun-tahun mendatang karena kadar emas yang lebih tinggi, ”katanya.

Posted in Berita TerkiniPerekonomian